TIGA PILAR AHLUSUNAH
penulis :
Tim Penulis Batartama
Penerbit :
Pustaka Sidogiri
Terbit :
Agustus, 2012
Tebal :
318+xvi
Rasulullah
saw bersabda; “Umat Yahudi terpecah menjadi
71 golongan. Umat Nasrani menjadi 72 golongan. Sedangkan umatku akan
terpecah menjadi 73 golongan. Yang selamat dari 73 golongan itu hanya
satu, sedangakan yang lainnya celaka.” Lalu
ditanyakan (pada Nabi), “siapakah golongan
yang selamat itu?”.Beliau bersabda,
“Ahlusunah waljamaah.”ditanyakan
lagi (kepada Beliau), ‘Siapakah Ahlusunah
Waljamaah itu?”, Beliau menjawab,”Apa yang dipegang olehku dan
para sahabatku.”
Hadis
ini disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam al-Qoul
al-Musaddad, Imam asy-Syahrastani dalam
al-milâl wan Nihal, juga
Imam al-Ghazali dalam Ihyâ’ Ulûmidîn.
Hadis ini merupakan landasan bagi kita bahwa umat islam akan terpecah
belah dalam berbagai golongan, dan dari semua golongan tersebut hanya
yang mengikuti aajaran Nabi Muhammad beserta para sahabatnya lah yang
akan selamat di akhirat kelak.
Saat
ini fenomena terpecah belahnya umat sudah kita rasakan, dimulai
ketika Muawiyah dan Ali bin Abi Tholib bertikai dengan pecahnya
perang saudara di lembah Shiffîn.
Peperangan ini merupakan tuntutan muawiyah agar Khalifah Ali segera
menuntaskan kasus pembunuhan Khalifah Utsman bin ‘Affan. Di akhir
peperangan Amru bin Ash menusuk al-Quran dengan tombak sebagai bentuk
permintaan untuk kembali kepada al-Quran. Maka terjadilah peristiwa
Tahkîm(arbitrase)
yang merugikan pihak Ali. Keluarlah segolongan dari pasukan Ali yang
menganggap bahwa para pelaku Tahkîm adalah
kafir. Yang kemudian hari dikenal dengan Khawarij.
Semenjak
peristiwa itu, perpecahan di tubuh umat islam terus terjadi hingga
saat ini. Begitu banyak sekte islam yang ada saat ini yang kesemuanya
mengakui bahwa merekalah ahlusunnah waljamaah
yang di maksud Rasulullah saw. Hal ini tentulah membuat kita bingung
untuk mengikuti sekte yang mana?
Dari
pojok Pesantren Sidogiri, Tim Batartama yang beranggotakan empat
orang santri senior : A. Qusyairi Ismail, Achyat Ahmad, Alil Wafa dan
Ahmad Biyadi. Mencoba untuk mengenalkan Ahlusunah
Waljamaah sebenarnya. Yakni dengan
mengenalkan tiga pilar dasar ahlusunah wal jamaah; Akidah, Syari’ah,
dan Tasawuf.
Kenapa
tiga hal tersebut yang dijelaskan? Karena dalam kitab arba’in
an-nawawi imam nawawi menyebutkan sebuah
hadis dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab, bahwasanya Jibril a.s
datang di majelis rasul dengan menyamar menjadi seorang lelaki dan
menanyai rasulullah saw mengenai tiga hal yakni Islam, Iman dan
Ihsan, dengan tujuan untuk mengajarkan para sahabat di majelis
tersebut tentang dasar-dasar agama islam.
Iman adalah akidah, islam adalah syari'ah dan tasawwuf adalah ihsan.
Ketiganya merupakan sesuatau yang pokok
agama islam.akidah adalah landasan dalam beramal dan syariah adalah
tatacara melakukannya, sedangkan tasawwuf adalah bagaimana perbuatan
kita hanya untuk mendapatkan sesuatu yang hakiki yakni ridho ilahi.
Ketiganya dijelaskan cukup gamblang dalam buku ini.
Penulis
yang berlatar belakang pesantren ini banyak menggunakan kitab-kitab
karangan para ulama salaf sebagai rujukan dalam pembuatan buku ini.
Dengan begitu penjelasan yang dipaparkan pun, bukanlah pendapat
mereka sendiri melainkan hasil dari kajian pemikiran para ulama yang
tak diragukan lagi kedalaman ilmunya.
Dalam
membahas ketiga pokok tersebut, buku ini memendang dari segi sejarah,
tokoh yang berperan beserta pemikirannya, landasan pokok, dan
gambaran umum ajaran Ahlusunah Waljamaah pada
tiga bidang tersebut. Model penjelasan seperti ini akan membawa
pembaca dalam memahami sebab munculnya berbagai aliran yang membuat
umat islam terpecah belah dalam berbagai sekte. Peran para ulama saat
itu, dan gaya pemikiran mereka akan mudah dimengerti, apalagi
ditambah dengan ulasan singkat biografinya yang menggambarkan kondisi
lingkungannya saat itu, semakin membuat kita yakin akan kemumpunian
ilmunya serta gaya pemikirannya.
Gaya
bahasa yang tidak rumit dan mudah dipahami menjadi keunggulan
tersendiri buku ini, dari kalangan manapun pembacanya tidak akan
sulit untuk memahami buku ini. Dibanding buku-buku ushuluddin yang
lain buku ini cukup ringkas dan lugas dalam memebahas suatu
permasalahan. Tanpa basa-basi yang bertele-tele, cukup dengan 300-an
halaman untuk menjelaskan tiga pokok ajaran Ahlusunah
Waljamaah dengan
rinci dan mendetail. Apalagi
ditambah
dengan Berbagai
kutipan langsung dari kitab asli ditambah terjemahnya semakin
menguatkan pemahaman kita menegnai ajaran agama ini secara mendalam.
Susunannya
yang sistematis dan terarah, mulai dari yang umum hingga yang khusus
dan disetiap sub bab terdapat konklusi dari semua penjelasan dan
keterangan yang disampaikan lebih membantu pembaca memahami apa yang
dimaksud penulis.
Di
balik semua keunggulan buku ini, masih terdapat beberapa kekurangan
di antaranya dalam pengetikan masih adanya beberapa kesalahan
pengetikan dan terdapat beberapa kutipan berbahasa arab yang tidak
diterjemahkan oleh penulis akan sedikit mengganggu pembaca dalam
memahaminya terutama pembaca yang tidak menguasai bahasa arab dengan
baik.